TENTANG BEKISTING

Bekisting adalah konstruksi pendukung dalam pekerjaan konstruksi beton. Umumnya, bekisting terbuat dari kayu, besi, alumunium atau baja. Bekisting diibaratkan sebagai cetakan (loyang) kue dan beton adalah adonan kue itu sediri. Jadi, secara singkat bekisting adalah cetakan sebelum akhirnya beton dapat menjadi sebuah bangunan.

Bekisting terdiri atas dua jenis, yaitu :                                                       

1. Bekisting tradisional

 

Bekisting tradisional adalah bekisting yang terbuat dari kayu. Umumnya, bekisting tradisional digunakan di dalam kontruksi bangunan dalam skala kecil seperti dalam bangunan rumah. Meskipun bekisting kayu umum digunakan namun, bekisting jneis ini memiliki beberapa kekurangan yang mencolok. Kekurangan yang sangat mencolok dari penggunaan bekisting ini adalah, bekisting kayu hanya dapat digunakan satu kali serta memiliki bentuk yang kurang presisi. Kekurangan lain yang dimiliki bekisting kayu adalah membutuhkan waktu yang agak lama dalam pemasangan dan pembongkarannya dan berakibat pada kerusakan alam karenanya adanya praktik penebangan kayu. Oleh karena kekurangan-kekurangan diatas, penggunaan bekisting tadisional sudah jarang digunakan (terutama di kota-kota besar)

2. Bekisting sistem

 

Bekisting sistem merupakan bekisting yang terdiri atas beberapa bagian yang berbeda yang kemudian dirangkai sesuai dengan kegunannya dan kemudian menjadi satu kesatuan bekisting yang utuh. Penggunaan bekisting sistem saat ini lebih sering digunakan karena, dapat digunakan baik dalam konstruksi dalam skala yang kecil maupun besar. Hasil beton yang dihasilkan dari bekisting sistem lebih presisi jika dibandingkan dengan bekisting tradisional.

Gambar : Proyek Ground Water Tank, Dawuan bersama Jagat Konstruksi.

Share this post